Tuchel Telah Memilih Klub, Munchen pun Mencari Pelatih Lain

img
Apr
02

Bayern Munchen untuk mengontrak Thomas Tuchel sebagai pelatih di musim depan akhirnya sirna. Pasalnya Tuchel disebut-sebut sudah memilih klub barunya untuk musim depan. Klub manakah itu?

Tuchel tidak lagi melatih setelah berpisah dengan Borussia Dortmund di musim panas lalu. Walaupun begitu, nama Tuchel tetap laris manis pada bursa transfer pelatih sesudah sejumlah klub dikabarkan tertarik untuk merekrutnya.

Salah satu klub yang tertarik adalah Munchen yang memang ingin memakai jasa pelatih berusia 44 tahun itu. Die Roten kemungkinan besar tidak akan dilatih lagi oleh Jupp Heynckes pada musim depan mengingat usia yang bersangkutan.

Walaupun begitu, Munchen ternyata harus gigit jari di dalam upayanya mendatangkan Tuchel ke Allianz Arena. Sebab Munchen mengklaim pria kelahiran Krumbach, 29 Agustus 1973 itu sudah menentukan klub pilihannya untuk musim depan.

“Direktur Olahraga kami, Hasan Salihamidzic, telah berbicara dengan banyak pelatih karena itulah pekerjaannya. Dan salah satunya adalah Thomas Tuchel” kata Chief Executive Officer (CEO) Munchen, Karl-Heinz Rummenigge.

“Pada hari Jumat kemarin, Tuchel memberitahu kepada kami dia telah dikontrak oleh klub yang lain. Jadi kami mesti menerima hal itu, akan tetapi bukan masalah yang besar kok” lanjut pria berusia 62 tahun itu.

Munchen tidak memberitahukan klub mana yang akan menjadi tujuan Tuchel. Salah satu dari 2 klub Premier League, Chelsea atau Arsenal, disebut-sebut sebagai tujuan Tuchel selanjutnya.

Sementara itu Munchen pun akan bekerja dengan keras untuk mencari pengganti Heynckes. Salah satu kriteria utama pelatih yang dibutuhkan adalah kemampuan berbahasa Jerman yang baik. Nama Julian Nagelsmann yang sekarang ini melatih Hoffenheim pun berada di posisi teratas.

“Kami tak mau terburu-buru mencari pengganti Jupp Heynckess. Kami akan mendapatkan pelatih beberapa hari sebelum sesi latihan pramusim dimulai. Syarat yang paling penting adalah kami ingin pelatih yang fasih berbahasa Jerman agar para pemain bisa lebih mudah mengerti. Dan memang harus seperti itu” tutup pria kelahiran Lippstadt, 25 September 1955 itu.