Presiden Rusia dan Kroasia Turut Merayakan Keberhasilan Prancis

img
Jul
16

Moskow – Trofi juara dunia dirayakan secara heboh oleh Prancis pada lapangan Luzhniki Stadium hingga ke ruang gantinya. Presiden Kroasia serta Presiden Rusia turut berpesta.

Prancis menjadi juara pada Piala Dunia 2018 setelah menaklukkan Kroasia 4-2. Gol bunuh yang dilakukan Mario Mandzukic, kemudian gol Antoine Griezmann, Paul Pogba, serta Kylian Mbappe hanya dapat dibalas Kroasia melalui Ivan Perisic serta Mandzukic.

Trofi juara dunia jadi penebusan sempurna bagi Prancis, setelah gagal memenangi Piala Eropa 2016 pada rumah sendiri. Saat itu mereka mesti puas menjadi runner-up usai kalah atas Portugal pada final.

Sukses ini pun juga bertepatan dengan dua dekade kesuksesan merebut trofi Piala Dunia yang pertama mereka. Tahun 1998 lalu, Prancis yang diisi Didier Deschamps –pelatih pada saat ini—dengan sebagai pemain juara di hadapan publik sendiri.

Kesuksesan menapaki panggung tertinggi pada Rusia juga dirayakan dengan begitu euforia oleh Prancis. Presiden Rusia, yakni Vladimir Putin serta Presiden Kroasia, yakni Kolinda Grabar-Kitarovic pun turut merayakannya bersama dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada ruang ganti pemain.

“Kami merayakannya pada ruang ganti bersama dengan Presiden Macron, Vladimir Putin, serta Presiden Kroasia. Kami pun bersenang-senang. Atmosfer pada ruang ganti penuh euforia serta saya tidak sabar kembali merasakannya,” ujar penyerang Prancis Olivier Giroud.

Giroud mengaku sangat terbuai dengan keberhasilan ini. Ada mimpi di masa kecil yang terwujud serta kerja keras bertahun-tahun yang telah terjawab.

“Saya berada pada bangku pemain dengan rekan-rekan pada 10 menit terakhir serta kami tidak menyadari sukses ini di saat itu. Kami mau menghindari beranjak dari tempat duduk dengan terlalu dini,” tambahnya.

“Pada masa injury time, kami bangkit serta saya berlari ke sana kemari usainya. Saya berangkulan bersama dengan Adil (Rami) serta kami bergulingan di dalam lapangan. Sejujurnya, saya telah merasa gila. Telah ada begitu banyak emosi, ini adalah mimpi masa kecil serta perlu kerja keras yang besar untuk dapat mencapainya,” ungkap Giroud.