Mendatangkan Allison Saja Tidak Cukup Memperkuat Lini Pertahanan Liverpool

img
Jul
27

London – Kehadiran Alisson Becker disebut-sebut akan menjadi solusi dari permasalahan pada lini belakang Liverpool. Namun, Paolo Di Canio tidak sependapat dengan hal tersebut. Loh kenapa?

Liverpool mendatangkan Alisson dari AS Roma dengan senilai 65 juta pound sterling yang juga menjadikannya penjaga gawang yang termahal di dunia pada saat ini. Kehadiran Alisson pun disebut-sebut telah menyempurnakan The Reds yang dalam selama ini bermasalah pada sektor penjaga gawang.

Contoh saja pada musim lalu disaat manajer Juergen Klopp mesti memainkan Loris Karius serta Simon Mignolet secara bergantian. Terlebih Karius yang pada akhirnya menjadi penjaga gawang utama juga tidak meyakinkan lantaran beberapa blunder, termasuk pada final Liga Champions.

Liverpool juga dianggap banyak kalangan telah siap untuk menandingi Manchester City di dalam perebutan gelar juara. Lini pertahanan pun tidak lagi rapuh dan kemasukan 38 gol seperti di musim 2017/2018 tidak bakal terulang.

Walau begitu, Di Canio yang telah malang melintang pada Premier League bersama Sheffield Wednesday serta West Ham United, tidak yakin bila masalah pada lini pertahanan Liverpool akan selesai dengan begitu saja.

Baginya, baris pertahanan Liverpool memang kurang tangguh sejak lama serta Alisson bukan satu-satunya solusi untuk hal tersebut. Terlebih jarang ada kiper bagus yang dapat langsung beradaptasi pada Premier League.

“Dia dapat mencapai karier yang hebat pada Liverpool namun dia mesti hati-hati sebab Liverpool biasanya kemasukan banyak gol,” kata Di Canio.

“Liverpool pada biasa menang dengan skor yang gila seperti 5-3, 5-2. Tak mudah untuk mencari keseimbangan di dalam tim,” tambah Di Canio.

“Saya amat penasaran melihatnya main pada Premier League sebab banyak penjaga gawang yang hebat gagal begitu saja pada Inggris.”

“Alisson begitu hebat pada musim yang pertamanya bersama dengan Roma dan juga dirinya masih mesti membuktikan kualitasnya,’’ ungkap Di Canio.

“Dia memiliki skill serta kepribadian untuk jadi penjaga gawang kelas dunia, kemudian dirinya pun masih muda serta pada kondisi prima,” tutup Di Canio.