Liverpool menang 2-1 atas Bournemouth

img
Mar
17

Liverpool kembali ke jalur kemenangan. Menjamu Bournemouth, The Reds menang 2-1 kendati tertinggal lebih dulu. Laga Liverpool vs Bournemouth di pekan ke-29 Liga Inggris berlangsung di Anfield, Sabtu (7/3/2020) malam WIB. Liverpool datang dengan catatan buruk, tiga kali kalah di empat partai terakhir. Anak-anak Merseyside tumbang di dua pertandingan terakhirnya, kalah 0-3 dari Watford di Liga Inggris dan takluk 0-2 dari Chelsea di Piala FA. Tanda-tanda buruk sempat terlihat ketika Bournemouth mencetak gol di menit kesembilan lewat Callum Wilson.

Meski kontroversial karena ada dorongan terhadap Joe Gomez dalam proses terciptanya gol, VAR tak melihatnya sebagai pelanggaran. Beruntung buat Liverpool, Bournemouth kemudian bikin dua kesalahan fatal. Umpan ceroboh dari pertahanan Bournemouth berujung gol Mohamed Salah pada menit ke-25. Umpan serampangan lainnya dari tim tamu berbuah gol Sadio Mane delapan menit kemudian. Tak ada lagi gol tercipta kendati Liverpool terus mengontrol pertandingan di babak kedua. Liverpool menang 2-1 dan kini memimpin klasemen dengan 82 poin. Salah dkk unggul 25 poin dari Manchester City, sementara Bournemouth punya 27 poin di urutan 18.

Mohamed Salah berhasil menyamai rekor milik legenda The Reds, Michael Owen setelah mencetak satu gol ke gawang  Bournemouth. Gol Salah tersebut membuatnya sudah mengemas 20 gol di seluruh ajang musim ini. Dengan demikian, ia menjadi pemain pertama setelah Owen yang berhasil mencetak setidaknya 20 gol selama tiga musim berturut-turut. Musim 2018/19 lalu, Salah membuat 27 gol di seluruh ajang. Sedangkan di musim perdananya di Liverpool (2017/18), ia membuat 44 gol di semua kompetisi. Hal serupa terakhir kali dilakukan Owen, di mana ia membuat 24 gol pada musim 2000/01, 28 gol di 2001/02, dan 28 gol pada musim 2002/03.

Salah juga berhasil mengalahkan Luis Suarez dan Steven Gerrard. Kedua pemain tersebut hanya pernah melakukannya selama dua musim beruntun. Salah masih kalah dibandingkan legenda Liverpool lainnya, Ian Rush. Eks striker asal Wales itu pernah membuat minimal 20 gol semusim selama 6 tahun beruntun, yakni selama 1981-87. Gelandang Liverpool, James Milner melakukan penyelamatan gemilang yang membuat The Reds tak kebobolan kedua kali. Berawal dari umpan lambung ke depan, bolanya bisa diteruskan Ryan Fraser dengan sepakan yang melewati Adrian. Bola pun menuju gawang, dan hampir dipastikan masuk.

Milner rupanya mengejar dari belakang, dan membuang bola tepat di mulut gawang. Bola pun tak jadi masuk ke gawang Liverpool, sehingga skor 2-1 tuan rumah tetap bertahan hingga laga bubar. Penyelamatan itu setidaknya turut andil dalam tiga poin yang diraih Liverpool. Manajer Juergen Klopp pun memuji pemain berusia 34 tahun tersebut. “Peluang terbesar jatuh ke Bournemouth, kami harus mengakuinya. Milly menyelamatkan kami dalam situasi itu, dengan jempol kakinya yang sangat panjang, panjang, panjang, panjang. Bagus,” kata Klopp. Selepas laga, Klopp berkomentar tentang gol Bournemotuh. Ia heran bagaimana VAR meloloskan gol itu.

“Saya awalnya dalam semangat yang bagus, izinkan saya mengatakannya seperti itu. Sejujurnya, selebrasi itu terjadi, tapi saya tak menginginkannya. Apa saya masih ingin melakukannya sekarang? Tidak. Tapi di momen itu, saya tak paham bagaimana gol Bournemouth itu jadi sebuah gol,” ungkapnya. “Ada sebuah situasi, kita membicarakannya, tapi kita harus bikin keputusan. Gol itu menunjukkan masalah di VAR masih ada. Itu bukan VAR-nya, sistemnya, masalahnya di manusia dan aturannya. Itu adalah pelanggaran. Sentuhan itu cukup untuk bikin Joe goyah, itu pelanggaran, tidak ada kata lain lagi.”

“Mereka mencetak gol, wasit membiarkannya, itulah sebabnya kita punya VAR, sehingga Anda bisa meninjau. Pertanyaannya adalah, bagaimana mungkin Anda melihatnya dan tidak bilang itu pelanggaran. Mike Dean, saya yakin dia melihatnya tapi tak bisa mengintervensi. Jadi dia bilang, ayo cek lewat VAR, dan VAR berlindung di balik frasa, tidak jelas dan mencolok. Itu tak masuk akal, pelanggaran ya pelanggaran, bukan pelanggaran ya bukan pelanggaran. Tapi kalau kejadiannya sejelas itu, Anda melihatnya dan cuma bisa bilang ayolah,” tandas Klopp.