Inter dikalahkan bologna 0-1

img
Feb
04

Inter Milan menjamu Bologna dalam lanjutan Serie A. Bermain di Stadion Guiseppe Meazza Senin (4/2/2019) dini hari WIB, Nerazzurri tumbang 1-0. Kekalahan ini membuat Inter Milan tertahan di peringkat ketiga dengan 40 poin. Sementara Bologna juga tak beranjak dari posisi ke-18 dengan 17 angka. Inter sebetulnya punya kesempatan unggul lebih dulu di awal babak pertama.  Blunder backpass lini belakang Bologna kepada Lukasz Skorupski nyaris membuat Inter unggul. Icardi yang sukses menyerobot bola gagal memanfaatkannya menjadi gol karena terpeleset.

Tujuh menit berselang, Sepakan voli Ricardo Orsolini dari luar kotak penalti memaksa Samir Handanovic melakukan penyelamatan gemilang yang menghindarkan Inter dari kebobolan. Bologna kembali membahayakan gawang Nerrazurri pada menit ke-28, kali ini lewat tendangan mendatar Federico Santader. Namun Handanovic mampu menggagalkan usaha tim tamu. Di menit ke-32, bologna berhasil unggul Setelah sundulan Santander yang memanfaatkan umpan sepak pojok Erick Pulgar tak dapat dihadang handanovic.

Inter meningkatkan serangannya demi menyamakan kedudukan. Namun skor tak berubah hingga babak pertama berakhir. Di babak kedua, Inter tak menurunkan intensitas serangannya. Peluang mereka miliki pada menit ke-51 melalui sepakan keras Radja Nainggolan. Namun bola masih mengarah tepat ke Skorupski. Pada menit ke-66, Lautaro Martinez mengancam gawang Bologna lewat sundulannya. Tapi bola masih melebar dari gawang. Inter tak mampu nmenciptakan gol penyama kedudukan di sisa waktu pertandingan. Nerazzurri harus menelan kekalahan atas bologna.

Kekalahan ini memperpanjang catatan buruk Inter di tiga laga terakhir Serie A. Mauro Icardi dkk. menderita dua kekalahan dan satu hasil imbang. Pelatih inter, Luciano Spalletti menilai Nerazzurri bikin masalah untuk dirinya sendiri. “Kami menciptakan masalah bagi diri kami sendiri hari ini. Bahkan, ketika kami seharusnya merasa nyaman atau berada dalam posisi untuk mencetak gol,” kata Spalletti.

“Kami kemudian kehilangan kepercayaan pada kemampuan kami sendiri dan jika tingkat rasa tidak aman tumbuh, kami mulai membuat kesalahan, sementara lawan bisa mencetak gol. Dibutuhkan karakter yang kuat untuk bereaksi, dan kami harus memperbaiki ini,” tegasnya.